Cari Blog Ini

Rabu, 02 November 2011

Lapangan Olahraga

LAPANGAN ATLETIK LARI


LAPANGAN ATLETIK LOMPAT JAUH


LAPANGAN ATLETIK LEMPAR CAKRAM


LAPANGAN ATLETIK LONTAR MARTIL


LAPANGAN ATLETIK TOLAK PELURU


LAPANGAN LAPANGAN BASKET


LAPANGAN LAPANGAN BOLAVOLI


LAPANGAN LAPANGAN TENIS LAPANGAN


LAPANGAN LAPANGAN SEPAK BOLA


LAPANGAN LAPANGAN SOFTBALL


LAPANGAN TENIS MEJA


LAPANGAN LAPANGAN BULUTANGKIS

Kamis, 04 Agustus 2011

ABSTRAK SKRIPSI

ABSTRAK
Hadi, Prasetyo Antonius. 2007. Pengembangan Media Video Belajar Teknik Dasar Bolavoli Untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 21 Malang. Skripsi, Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Setyo Budiwanto, M. Kes (II) Drs. Agus Tomi.

Kata kunci: media video, bolavoli.

Bolavoli merupakan materi praktek pendidikan jasmani pada siswa SMP. Salah satu indikator dalam materi ini adalah, siswa mampu melakukan pasing, servis, smash, dan membendung/blocking. Untuk mencapai indikator tersebut secara maksimal, perlu disiapkan sumber belajar yang tepat pula. Salah satu sumber belajar yang penting dan tepat dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pengajaran keterampilan teknik dasar bolavoli, adalah media pembelajaran. Media yang paling cocok dengan karakteristik pembelajaran keterampilan teknik dasar bolavoli adalah media video belajar keterampilan teknik dasar bolavoli.
Tujuan pengembangan yang ingin dicapai adalah 1) menyusun skrip video pembe-lajaran keterampilan teknik dasar bulutangkis, dan 2) mengembangkan video pembelajaran keterampilan teknik dasar bulutangkis. Spesifikasi produk yang diharapkan adalah media video pembelajaran keterampilan teknik dasar bulutangkis memuat seluruh materi teknik dasar dalam permainan bulutangkis. Sasaran pebelajar adalah pebelajar atau mahasiswa yang masih mempunyai keterampilan teknik tingkat dasar atau pebulutangkis pemula.
Model pengembangan yang digunakan adalah model prosedural. yang bersifat deskriptif dengan mengikuti langkah-langkah yang ditetapkan. Prosedur pengembangan meliputi 1) melakukan penelitian pendahuluan, 2) merencanakan pengembangan, 3) mengembangkan bentuk produk awal, 4) melakukan uji coba produk, 5) melakukan revisi produk, 6) mengkaji produk yang telah direvisi. Uji coba adalah uji coba perseorangan, berupa tinjauan para ahli, dan uji coba lapangan kepada subyek sasaran produk. Instrumen yang digunakan adalah format penilaian dan pengamatan menggunakan skala rating dan inventori. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif, deskriptif berupa persentase.
Hasil pengembangan ini adalah 1) skrip media video pembelajaran keterampilan teknik dasar bolavoli, dan 2) media video pembelajaran keterampilan teknik dasar bolavoli.

Selasa, 26 Juli 2011

Video Belajar Teknik Dasar Bola Voli


LINK DOWNLOAD >>>
NASKAH VIDEO BELAJAR VOLI.doc
OPENING VIDEO VOLI

PENJASORKES VS OR

      Sebagai seorang guru OR, Pendidikan Jasmani, atau sekarang dikenal dengan PENJASORKES, sering kali saya menjumpai banyak pertanyaan dari orang tua murid mengenai nilai anaknya, sering kali secara tidak langsung mereka kuarang puas, terutama melihat nilai yang sebenarnya tidak terlalu jelek, namun di anggap tidak sesuai dengan karakter anaknya yang senang sekali berolahraga. melalui blog ini saya berharap bisa banyak membantu teman teman untuk menjawab ketika harus menghadapi hal yang sama dengan yang saya hadapi.

Menurut  KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Pengertian Olahraga adalah sebagai berikut :


olah·ra·ga n gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh (spt sepak bola, berenang, lempar lembing);
-- memanah panahan;
-- tarung olahraga adu kekuatan dng tujuan berusaha menjatuhkan lawan ke tanah dng pegangan dan gerakan tertentuber·o·lah·ra·ga v melakukan gerak badan (berenang, bermain bola, dsb);

mem·ber·o·lah·ra·ga·kan v menjadikan gemar berolahraga: selama tiga bulan ini, rencana kami masih dl rangka - karyawan;

meng·o·lah·ra·ga·kan v menggerakkan badan atau anggota badan secara sistematis untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh;

ke·o·lah·ra·ga·an n hal atau segala sesuatu yg berhubungan dng olahraga

Sementara PENJASORKES (Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan)


pen·di·dik·an n proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dl usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik
jas·ma·ni n tubuh; badan; benda sbg lawan rohani: ia sedang mengembangkan kekuatan --;
olahraga  (seperti di atas)

se·hat /séhat/ a 1 baik seluruh badan serta bagian-bagiannya (bebas dr sakit); waras: sampai tua ia tetap -- krn rajin berolahraga; 2 (yg) mendatangkan kebaikan pd badan: makanan dan lingkungan yg-- diperlukan bagi pertumbuhan anak-anak; 3 sembuh dr sakit: dokter yg merawatnya menyatakan ia telah -- dan boleh pulang segera; 4 ki baik dan normal (tt pikiran); 5 boleh dipercaya atau masuk akal (tt pendapat, usul, alasan, dsb); 6 berjalan dng baik atau sebagaimana mestinya (tt keadaan keuangan, ekonomi, dsb); 7 dijalankan dng hati-hati dan baik-baik (tt politik dsb);
-- akal waras; tidak gila;
-- dan afiat sehat walalfiat;
-- pikiran sehat akal;
-- walafiat sehat dan kuat; benar-benar sehat;

me·nye·hat·kan v mendatangkan (menjadikan dsb) sehat dl berbagai-bagai arti: kita perlu banyak vitamin untuk - badan;

pe·nye·hat n sesuatu yg dipakai untuk menyehatkan;

pe·nye·hat·an n proses, cara, perbuatan menyehatkan;

ke·se·hat·an n keadaan (hal) sehat; kebaikan keadaan (badan dsb);

- jasmani keadaan sehat badan (tubuh);

- jiwa keadaan sehat jiwa;


Begitu banyaknya aspek dalam mata pelajaran Penjasorkes, membuat kita menjadi lebih paham bahwa kita seorang guru, tidak hanya membentuk anak yang terampil berolahraga raja melainkan anak yang (tahu - mengerti - dan mau mellakukan apa yang baik bagi raga maupun jiwanya)

Sekarang menurut anda apakah seorang atlit sekalipun bisa dipastikan layak mendapat nilai 10 untuk mata pelajaran PENJASORKES? Menurut saya sih belum tentu.....


Pendidikan Jasmani

1. Pengertian
Pendidikan jasmani merupakan suatu proses seseorang sebagai individu maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan, dan pembentukan watak
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional

2. Tujuan Pendidikan Jasmani
1)      Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.
2)      Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik
3)      Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
4)      Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
5)      Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis
6)      Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan
7)      Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

1)      Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya
2)      Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya
3)      Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya
4)      Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya
5)      Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya
6)      Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung
7)      Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.

Dunia anak-anak adalah dunia yang segar, baru, dan senantiasa indah, dipenuhi keajaiban dan keriangan. Demikian Rachel Carson dalam sebuah ungkapannya. Namun demikian, menurut Carson, adalah kemalangan bagi kebanyakan kita bahwa dunia yang cemerlang itu terenggut muram dan bahkan hilang sebelum kita dewasa.
Dunia anak-anak memang menakjubkan, mengandung aneka ragam pengalaman yang mencengangkan, dilengkapi berbagai kesempatan untuk memperoleh pembinaan . Bila guru masuk ke dalam dunia itu, ia dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan pengetahuannya, mengasah kepekaan rasa hatinya serta memperkaya keterampilannya.
Bermain adalah dunia anak. Sambil bermain mereka belajar. Dalam hal belajar, anak-anak adalah ahlinya. Segala macam dipelajarinya, dari menggerakkan anggota tubuhnya hingga mengenali berbagai benda di lingkungan sekitar.


Salah satu pertanyaan yang sering diajukan oleh guru-guru penjas belakangan ini adalah : “Apakah pendidikan jasmani?” Pertanyaan yang cukup aneh ini justru dikemukakan oleh yang paling berhak menjawab pertanyaan tersebut.
Hal tersebut mungkin terjadi karena pada waktu sebelumnya guru itu merasa dirinya bukan sebagai guru penjas, melainkan guru pendidikan olahraga. Perubahan pandangan itu terjadi menyusul perubahan nama mata pelajaran wajib dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, dari mata pelajaran pendidikan olahraga dan kesehatan (orkes) dalam kurikulum 1984, menjadi pelajaran “pendidikan jasmani dan kesehatan” (penjaskes) dalam kurikulum1994.
Perubahan nama tersebut tidak dilengkapi dengan sumber belajar yang menjelaskan makna dan tujuan kedua istilah tersebut. Akibatnya sebagian besar guru menganggap bahwa perubahan nama itu tidak memiliki perbedaan, dan pelaksanaannya dianggap sama. Padahal muatan filosofis dari kedua istilah di atas sungguh berbeda, sehingga tujuannya pun berbeda pula. Pertanyaannya, apa bedanya pendidikan olahraga dengan pendidikan jasmani ?
Pendidikan jasmani berarti program pendidikan lewat gerak atau permainan dan olahraga. Di dalamnya terkandung arti bahwa gerakan, permainan, atau cabang olahraga tertentu yang dipilih hanyalah alat untuk mendidik. Mendidik apa ? Paling tidak fokusnya pada keterampilan anak. Hal ini dapat berupa keterampilan fisik dan motorik, keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah, dan bisa juga keterampilan emosional dan sosial.
Karena itu, seluruh adegan pembelajaran dalam mempelajari gerak dan olahraga tadi lebih penting dari pada hasilnya. Dengan demikian, bagaimana guru memilih metode, melibatkan anak, berinteraksi dengan murid serta merangsang interaksi murid dengan murid lainnya, harus menjadi pertimbangan utama